Makalah manajemen pemasaran
MARKETING MIX
PRODUCT DAN PRICE
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK II
NAMA
/
NIM : FITRI YANI / 172015029
FATIMAH
WATI / 172015034
FIKRI
NIDAH RIA JULITA / 172015019
EPY YUSLIZAR/
172015031
ERNI
JUWITA/ 172015022
FAJRI
ARDAWALI/ 172015046
PRODI/UNIT :
PERBANKAN
SYARIAH / A
SEMESTER :
VI (
ENAM )
DOSEN :
DAMRUS
M.Si
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
ACEH BARAT
TAHUN AJARAN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Kehidupan
perekonomian Indonesia Dewasa ini menampakan wajahnya yang cerah dan makin hari
makin cepat dinamikanya. Indikasi dari hal ini dapat dilihat dari semakin
banyaknya bermunculan jenis perusahaan dengan berbagai ragam spesifikasi
dibidang usaha. Upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan konsumen dilakukan oleh
setiap perusahaan dengan berbagai strategi dan cara dengan harapan konsumen
merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. Apabila seorang konsumen telah
berubah menjadi pelanggan yang loyal karena kepuasannya terpenuhi, maka
konsumen tersebut tidak akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain yang
sejenis.
Mengingat
semakin ketatnya persaingan karena semakin banyak perusahaan yang terlibat
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan
konsumen. Bauran pemasaran merupakan
salah satu strategi pemasaran untuk menyampaikan informasi secara luas,
memperkenalkan suatu produk barang dan
jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi pribadi
terhadap image suatu produk. Oleh karena itu bauran pemasaran dianggap
sebagai salah satu unsur strategi yang paling potensial di dalam memasarkan
produk. Strategi bauran pemasaran yaitu : produk, harga, promosi dan tempat
sangat berperan terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan
akan permintaan barang. Didalamya keadaan persaingan yang sangat tajam dewasa
ini terutama dalam pasar pembeli, peranan penetapan harga dan promosi penjualan
sangat penting terutama untuk membangun komitmen dan loyalitas pelanggan.
1.2 Rumusan
masalah
1.
apa pengertian dari marketing mix?
2. bagaimana cara menstrategikan suatu
produk dalam marketing mix?
3. bagaimana cara menstrategikan harga
dalam marketing mix? ?
1.3 tujuan
permasalahan
Untuk
mengetahui apa pengertian dari marketing mix, pemahaman untuk mengetahui
strategi produk dan harga dalam menghadapi persaingan pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 marketing mix,ragam product strategies dan
ragam pricing starategies
A. pengertian marketing mix
Menurut WIKIPEDIA, istilah Marketing Mix (bauran
pemasaran) pertama kali digunakan oleh Neil Borden pada tahun 1953 dalam acara
pemilihan pimpinan American Marketing Association (AMA). Sebenarnya kata
tersebut merupakan formulasi ulang dari ide yang diluncurkan oleh James
Culliton pada tahun 1948 yang mendeskripsikan peran manajer pemasaran sebagai 'mixer
of ingredients'.[1] Bauran
Pemasaran merupakan seperangkat alat yang terdiri dari aspek Produk,
Harga, Lokasi (Distribusi) dan Promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal
dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya.
Jadi, Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen
dalam pasar sasarannya.Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan
tugas/kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar
memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat
mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan
program pemasaran secara efektif.[2]
Dari definisi bauran pemasaran
di atas dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan
yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling
berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam
mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka
keempat unsur perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa
yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai konsep pemasaran.[3]
Kotler (2000) mendefinisikan
bahwa "bauran pemasaran adalah kelompok pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran". Sedangkan Jerome
Mc-Carty dlam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P:
a) Product ( Produk)
b) Place (Tempat)
c) Promotion (Promosi)
d) Price (Harga)
4P ini dijadikan parameter yang harus dikendalikan oleh
manajer pemasaran. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan bahwa 4P ini
terpusat pada pelanggan di pasar sasaran untuk menciptakan nilai yang dirasakan
dan menghasilkan respons positif.[4]
B. Product Strategies (Produk)
Pengertian produk ( product )
menurut Kotler & Armstrong (1997) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya
beli pasar.
Selain itu produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui
hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu sebagai usaha
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Tingkatan Produk menurut Kotler &
Armstrong (1997) dalam merencanakan produk atau apa yang hendak ditawarkan ke
pasar, para pemasar perlu berpikir
melalui lima tingkatan produk dalam merencanakan penawaran pasar. Lima
tingkatan produk tersebut terdiri dari:
a. Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau
manfaat fundamental yang benarbenar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel,
dimana tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”.
b. Produk dasar (basic product). Para pemasar
harus mengubah manfaat inti menjadi produk generik (generic product),
yaitu versi dasar dari produk tersebut. Dengan demikian sebuah hotel akan
terdiri dari gedung dengan kamar-kamar yang disewakan.
c. Produk yang diharapkan (expected product).
Sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui oleh
pembeli ketika merekamembeli produk tersebut. Misal: tamu hotel mengharapkan ranjang
yang bersih, sabun dan handuk, lemari pakaian, dan suasana yang tenang.
d. Produk yang ditingkatkan (augmented product).
Layanan dan manfaat tambahan yang membedakan penawaran perusahaan dari
penawaran pesaing. Misal: sebuah hotel dapat melengkapi produknya dengan menambahkan
seperangkat televisi, shampo, pemesan kamar yang cepat, makan malam yang lezat.
e. Produk yang
potensial (potensial product). Mencakup semua peningkatan dan
transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.
Klasifikasi produk bisa
dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan daya tahan atau
berwujud tidaknya, produk diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok Tjiptono
(2008) yaitu:
1) Barang tidak tahan lama ( No durable Goods). Barang
tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis di konsumsi dalam
satu atau beberapa kali pemakaian.
2) Barang tahan lama (Durable Goods) Barang tahan
lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak
perusahaan.
3) Jasa (Service) Jasa merupakan aktivitas, manfaat
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Dari definisi diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh
seseorang atau organisasi yang mempunyai manfaat, baik berupa benda nyata
maupun benda abstrak atau tidak berwujud yang tujuannyauntuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan
hendaknya adalah sebuah produk yang menarik, mempunyai penampilan bentuk fisik
yang bagus dan yang lebih dikenal mudah diucapkan, dikenali dan diingat dan
sebagainya.
Disamping perusahaan melakukan
perencanaan produk yang terdiri atas tiga tingkatan tersebut, maka perusahaan
dalam mengembangkan suatu produkhendaknya menerapkan juga strategi produk,
adapun strategi produk yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas produk, sedangkan moto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat.
Adapun pertimbangan pembuatan logo dan
moto adalah sebagai berikut:
1) Logo dan moto harus memiliki
arti (dalam arti positif).
2) Logo dan moto harus menarik
perhatian.
3) Logo dan moto harus mudah
diingat.
b. Menciptakan Merek
Merek merupakan suatu hal yang
penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Merek
sering diartikan dengan nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dari
semua. Agar merek mudah dikenal masyarakat, adapun faktor-faktor untuk mempertimbangkan
penciptaan merek antara lain:
1) Mudah diingat
2) Terkesan hebat dan modern
3) Memiliki arti (dalam arti
positif)
4) Menarik
perhatian.
c. Menciptakan Kemasan
merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan
kemasanpun harus memenuhi berbagai persyaratan seperti: kualitas, kemasan, bentuk,
warna, dan persyaratan lainya.
d. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang
dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.
Didalam label harus menjelaskan siapa yang membuatnya, dimana dibuat, cara menggunakannya,
waktu kadaluarsa, dan informasi lainnya. Klasifikasi produk secara tradisional,
pemasar diklasifikasikan
Dari adanya strategi produk yang dibuat oleh manajemen
perusahaan, tentunya akan ada kendala-kendala yang akan dihadapi.
Kendala-kendala tersebut biasa terjadi pada tahap-tahap awal dalam proses
manajemen pemasaran.
Proses manajemen pemasaran
merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis khususnya penetapan sasaran
pasar dan penentuan posisi pasar yang berdampak pada komposisi lini produk (line
product) dan atribut dari produk-produk individual Sehingga menyebabkan
perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat bisnis unit bersaing,mendorong
timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi
oleh daur hidup produk. Selanjutnya, sebuah produk yang diproduksi oleh sebuah
perusahaan maka produk tersebut juga akan mengalami tahap-tahap kehidupan produk,
adapun tahap kehidupan produk antara lain:
1) Tahap Perkenalan
Pada
tahap ini volume penjualan masih lambat naiknya, karena produk masih merupakan
barang yang baru di pasar.
2) Tahap Pertumbuhan
Pada
tahap ini produk sudah mulai dikenaloeh konsumen, sehingga pasar sedikit demi
sedikit sudah terbuka.
3) Tahap Kedewasaan
Pada
tahap ini produk mulai dikenal dan disukai oleh pembeli, sehingga perusahaan
bias mencapai keuntungan puncak.
4) Tahap Kemunduran
Tahap
ini merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan produk. Apabila perusahaan
telah melakukan usaha-usaha untuk mempertahankan produk dipasar tetapi volume
penjualannya tetap menurun, berarti produk tersebut mengalami tahap kemunduran.
C. Harga Strategies(Price)
bauran pemasaran (marketing mix) harga
merupakan faktor penting dalam menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan
oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga
merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Sementara menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang
(ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.[5]
Menurut Tjiptono, Secara
sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (Satuan Moneter)
dan/ atau aspek lain (Non Satuan Moneter) yang mengandung utilitas atau
kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Menurut
Chandra dalam Tjiptono dikatakan bahwa harga merupakan pernyataan nilai dari
suatu produk (a statement of value). Sedangkan
menurut Wijaya, harga adalah apa yang dibayar seseorang
untuk apa yang diperolehnya dan nilainya dinyatakan dalam mata uang. William J.
Stanton mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk
memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya. Sedangkan menurut Kotler
harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah yang ditukarkan produk atau jasa tersebut.
Sehubungan dari pada itu,
Stanton mengungkapkan bahwa harga adalah sejumlah uang (kemungkinan ditambah
beberapa barang) yang dibutuhkan untuk
memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan
yang menyertainya. Adapun dari pengertian harga menurut dari beberapa ahli
maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa
yang diukurdengan sejumlah barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang.
Sehingga demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang
konsumen harus rela membayar dengan sejumlah uang. Hal
ini harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang
tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam
kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat menjadikan
barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi berbeda jika barang yang
digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.
a) Strategi Harga
Harga merupakan salah satu
komponen dalam marketing mix sebagai salah satu komponen yang penting,
maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang tepat
bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam
menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tidaklaku
atau bahkan bahwa tidak diperbolehkan untuk produksi lagi.
Dalam menentukan strategi harga atas suatu
produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan
juga siklus kehidupan produk tersebut.
b) Strategi Penetapan Harga
Menetapkan satu atau lebih
tujuan penetapan harga memberikan suatu kerangka acuan untuk pengembangan
strategi. Kemudian, perlu dianalisis situasi penetapan harga dengan
mempertimbangkan permintaan, biaya, persaaingan, dan kekuatan-kekuatan hukum
dan etis. Analisis ini menunjukkan fleksibilitas penetapan atau pengubahan
harga. Berdasarkan hal ini dan tujuan harga, strategi penetapan harga dipilih.
Akhirnya, ditetapkanlah harga dan kebijakan tertentu untuk mengimplementasikan strategi
tersebut.[6]
c) Metode-Metode Penetapan Harga
Pada metote penetapan harga, perusahaan
akan-perusahaan akan menentukan harga dasar mereka dan kemudian mengubahnya
untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu berubah dalam lingkupnya. Metode penetapan
harga yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana adalah Cost Plus
Pricing Method, Mark-Up Pricing Method.[7]
Cost Plus Pricing Method
Penjual atau produsen menetapkan harga jual untuk satu
unit barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya perunit ditambah dengan suatu
jumlah menutupi laba yang diinginkan pada unit tersebut.
Mark-Up Pricing Method
Penetapan harga jual setelah menambah harga jual dengan
jumlah mark-up (kelebihan hargajual diatas harga beli) tertentu.
Dari kedua metode diatas paling
banyak digunakan oleh para pedagang adalah mark-up method. Karena
sebagian besar pedagang ecerandan pedagang besar ditentukan dengan menggunakan
kenaikan harga yang biasa dipergunakan oleh para pedagang.
d) Tujuan Penetapan Harga
Mengingat harga merupakan salah
satu aspek terpenting dalam bauran pemasaran (marketing mix), maka
hendaknya sebuah perusahaan menetapkan harga terhadap suatu produk yang akan
dijual di pasaran sesuai dengan tingkat kemampuan konsumen dalam membeli produk
yang dijual. Sehubungan dengan adanya penetapan harga suatu produk yang dibuat
oleh sebuah perusahaan, penetapan harga dimaksud untuk berbagai tujuan yang
hendak dicapai. Secara umum, tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:
1) Untuk Bertahan Hidup
Dalam
hal ini perusahaan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau
jasa yang ditawarkan laku dipasar.
2) Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan
dari penetapan harga ini adalah untuk mengharapkan penjualan meningkat sehingga
laba dapat pula ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan
harga murah/tinggi.
3) Untuk Memperbesar Market Share
Penentuan
harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan
meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih keproduk yang
ditawarkan.
4) Mutu Produk
Tujuan
adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki
kwalitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.
5) Karena Pesaing
Dalam
hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannya adalah agar
harga yang ditawarkan jangan melebihi harga jangan melebihi harga pesaing.
Disisi lain, David W. Cravens
menyatakan bahwa tujuan penetapan harga berbeda-beda menurut faktor-faktor
situasi yang ada dan preferensi
manajemen.Harga rendah mungkin dimaksudkan untuk memperoleh posisi
pasar, melemahkan pesaing baru, atau menarik pembeli baru. Berikut ini adalah beberapa
contoh tujuan penetapan harga:
1) Mendapatkan posisi pasar
sebagai contoh adalah penggunaan harga rendah untuk
mendapatkan penjualan dan pangsa pasar. Pembatasan meliputi perang harga dan pengurangan
(atau penghapusan) kontribusi laba.
2) Mencapai kinerja keuanganharga-harga dipilih untuk
membantu pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas. Harga
yang terlalu tinggi mungkin tidak diterima oleh para pembeli.
3) Penentuan posisi produk
Harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra produk, mempromosikan
kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuaan penentuan posisi lainnnya.
Visibilitas harga (tinggi atau rendah) dapat menguarangi keefektifan komponen
penentuan posisi lainnya, seperti periklanan.
4) Merangsang permintaan
Harga digunakan untuk mendorong para penjual mencoba
sebuah produk baru atau membeli merek yang ada selama periode-periode ketika
penjual sedang lesu (misalnya, pada saat resesi). Salah satu masalah yang akan
timbul adalah bahwa para pembeli mungkin membeli dalam partai besar ketika
harga kembali normal.
5) Mempengaruhi persaingan tujuan penetapan harga mungkin
untuk mempengaruhi para pesaing yang ada atau calon pembeli.
Manajemen mungkin ingin menghambat para pesaing yang
sekarang untuk tidak dapat masuk ke pasar atau untuk tidak melakukan pemotongan
harga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemasaran
merupakan seperangkat alat yang terdiri dari aspek Produk, Harga, Lokasi
(Distribusi) dan Promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan
dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya. definisi
bauran pemasaran di atas dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat
unsur pokok kegiatan yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana
satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik
dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan
terhadap konsumen, maka keempat unsur perlu dirancang sebaik mungkin terutama
dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai konsep
pemasaran. itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan
oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan Tjiptono (2008)
mengungkapkan bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
sesuatu sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Tingkatan Produk
menurut Kotler & Armstrong (1997) dalam merencanakan produk atau apa yang
hendak ditawarkan ke pasar, para pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan
produk dalam merencanakan penawaran pasar.
bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan
faktor penting dalam menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan.
Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan
satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Sementara menurut bayu swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang
(ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya
3.2 kritikdan saran
Cukup sekian makalah dari kami mungkin terdapat kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Mohon saran dan kritikan
agar makalah ini dapat segera diperbaiki bersama. Kami dari pemakalah meminta maaf sebanyak banyaknya mungkin ada kesilapan dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchori, Pengantar Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2010
Assauri Sofjan, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep,
dan Strategi), Jakarta: . Raja Grafindo Persada, 2007
Hurriyati Ratih, Bauran Pemasaran & Loyalitas
konsumen, Bandung: Alfabeta, 2005
Ke-3, h.3
Raja Grafindo Persada, 2007), h.5
Jil-2., h. 57
h.58
Komentar
Posting Komentar