Langsung ke konten utama

MAKALAH FILSAFAT MARXISME

Makalah Filsafat Ekonomi
FILSAFAT EKONOMI MARXISME

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK IX
NAMA                              :   FATIMAH WATI
                                              FAJRI ARDAWALI
               FIKRI NIDAH RIA JULITA
               FITRI YANI
               ERNI JUWITA
PRODI                              : PERBANKAN SYARIAH
SEMESTER-UNIT           : IV-A
DOSEN PEMBIMBING   : ADITYA ANANDA, MA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
TENGKU DIRUNDENG MEULABOH
TAHUN AKADEMIK 2015/2016KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala rahmat dan nikmat nya sehingga kami dapat membuat sebuah makalah yang berjudul FILSAFAT EKONOMI MARXISME.
Shalawat beserta salam kita curahkan kepada penghulu kita  nabi Muhammad saw, yang telah membawa risalah ilmiah sehingga manusia berakhlakul karimah dan mempunyai ilmu pengetahuan.
Selanjutnya dalam menyajikan sebuah makalah ini, kami sebagai penulis telah berusaha sebaik mungkin, dengan bahasa sederhana dan singkat , agar uraian yang ada pada makalah ini dapat dipahami, dan kami menyadari bahwa makalah kami ini tidak sempurna mungkin, karena kami masih banyak kekurangan dan kekeliruan.
Hal ini yang menjadi sorotan utama dalam penulisan makalah ini, dimana pada bagian pertama penulis mencoba mendekati bagaimana penjelesan mudharabah dan musyarakah yang menurut penulis tentunya diharapkan dapat menjadi wahana berbagai kesadaran penulis dengan pembaca nya. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan sumbang saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini.



                    Meulaboh, 12 Oktober  2016

       Kelompok IX


 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
       Marxisme merupakan paham yang berasal dari pandangan Karl Marx. Marxisme adalah paham yang bertujuan untuk memperjuangkan kaum Proletar untuk melawan kaum Borjuis. Teori Marxisme yang secara umum dipandang sebagai dasar ideologi komunisme dicetuskan dan dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engel sejak 150 tahun yang lalu sebagaimana dalam bukunya .The Manifesto of the Communist Party yang di terbitkan pada tanggal 21 February 1845 merupakan sebuah manifesto politik mengenai teori komunis yang menekankan pada perjuangan kelas dan kesejahteraan ekonomi. Teori marxisme yang dibangun oleh Karl Marx ini sangat dipengaruhi oleh filsafat dialektika Hegel. Menurut Marx dalam sebuah masyrakat terdapat dua kelas/kaum yaitu kaum yang memiliki alat produksi (Borjuis) dan kaum yang tidak memiliki alat produksi (Proletar). Alat produksi yang dimaksudkan disini adalah segala hal yang dapat menghasilkan sebuah komoditas yang merupakan barang kebutuhan masyrakat. Karena telah menjadi kebutuhan mau tidak mau masyarakat akan tetap membelinya. Apabila dilihat dari keadaan kaum Borjuis sebagai pemilik alat produksi akan memperoleh keuntungan dari proses pembelian tersebut. Jika dilihat dari keadaan kaum Proletar yang tidak memiliki apa-apa dan demi memperoleh alat produksi tersebut mereka harus bekerja pada kaum Borjuis dan pada saat inilah kaum Borjuis memanfaatkan kebutuhan dan kelemahan dari kaum Proletar untuk menindasnya. Dengan kata lain kaum Borjuis yang mempunyai Kekuasaan bisa menindas kaum Proletar sesuka hatinya. disinilah peran dari teori marxisme sebagai  paham yang diciptakan oleh Marx untuk membela dan berpihak pada kaum Proletar dimana teori ini ada karena adanya perlakuan tidak adil yang dialami oleh kaum Proletar. Marx berusaha mengangkat kaum Proletar dari penindasan sehingga kaum Proletar bisa menjadi pemilik alat produksi.



1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah aliran marxisme?
2.      Siapa-siapa saja tokoh utama dan pengikut aliran marxisme?
3.      Bagaimana perbedaaan pemikiran marxisme dengan pemikiran yang lain?

1.3 TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui sejarah aliran marxisme.
2.      Dapat mengetahui tokoh utama, pengikut aliran marxisme.
3.      Untuk mengetahui perbedaan pemikiran marxisme dengan pemikiran yang lain.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Marxisme
Karl Marx dilahirkan di Treves, kota kecil di wilayah Rhineland, Jerman. Ia adalah keturunan rahib Yahudi dari pihak ayah dan ibunya, namum  kemudian ayahnya yang merupakan pengacara terkenal pindah ke agama Protestan.[1] Marx menerima pendidikan di Universitas Bonn, Berlin, dan Jena, secara serius Marx mengkaji mengenai sejarah, ilmu hukum, dan filsafat. Tahun 1836 Marx belajar ilmu hukum di Bonn, lepas satu semester pindah ke Berlin untuk belajar filsafat disinilah Marx mendalami filsafat Hegel dan kemudian digunakannya untuk melakukan kritik terhadap sistem politik di wilayah Jerman. Tahun 1814 di kota Jena Marx memperoleh gelar Doctor dalam bidang filsafat.[2]
Marx berusaha untuk menjadi staf pengajar di universitas, namun upaya Marx gagal hal inilah yang mengantarkan Marx beralih pada jurnalisme, posisinya sebagai staf Rheinische Zeitung, surat kabar demokratis –liberal yang terbit di Cologne. Tahun 1843 Marx menikah dengan Jenni Von Westphalen, mereka dikaruniai enam orang anak dan tiga diantaranya meninggal pada usia dini. Marx setelah menikah pergi ke Paris sehingga ia dapat berhubungan dengan banyak pemikir sosialis Prancis. Selama tinggal di Paris, Marx bertemu dengan Friederich Engels, yang merupakan putra pengusaha tekstil Jerman yang kaya, pada masa selanjutnya Engels ini merupakan teman akrab Marx dan ia banyak membantu Marx dalam hidupnya, pada saat itu Engels mengelola pabrik di kota Manchester, melalui Engels inilah Marx menjadi tahu mengenai kondisi buruh dan ekonomi Inggris.[3] Tidak lama Marx tinggal di Prancis Marx di usir karena ia menulis di salah satu surat kabar Paris menyerukan revolusi Jerman, akhirnya Marx pergi ke Brussel dan membentuk liga komunis yang merupakan organisasi yang berusaha menyatukan orang-orang yang membentuk mazhab baru sosialisme.
Tahun 1848 terjadi revolusi di Jerman, Marx kembali ke tanah airnya Rhineland untuk ikut serta dalam gerakan tersebut, namun pada akhirnya gerakan revolusi Jerman  gagal dan  Marx terbang ke London untuk menghabiskan masa hidupnya.  Pada tahun 1864 Asosiasi Pekerja Internasional di dirikan di London , dengan tujuan adalah menjadi lembaga yang mewakili proletariat dari semua negara, dengan cepat Marx menjadi kekuatan dominan  dalam organisasi baru tersebut.[4]
Marx sangat anti agama, sehingga filsafatnya didasarkan atas metafisika materialistik. Marx berpendapat agama adalah hasil proyeksi keinginan manusia, Marx berfikir keinginan yang timbul ditengah-tengah manusia tertentu didapatkan didalam hubungan kemasyarakatan. Perasaan-perasaan dan gagasan-gagasan keagamaan adalah hasil suatu bentuk masyarakat tertentu. Jika membicarakan manuisa tidak boleh membicarakannya sebagai tokoh yang abstrak, yang berada di luar dunia ini. Manusia berarti manusia, yaitu negara, masyarakat. Negara, Masyarakat inilah yang kemudian menghasilkan agama.[5] Dalam hidupnya Marx mengetengahkan prinsip bagaimana hidup, dan membangun masyarakat dan negara, sehingga Ia harus  mengalami pembuangan diluar negeri dengan demikian Ia menjalani hidup yang terlunta-lunta diberbagai negara Eropa yaitu Jerman, Belgia, Prancis, dan Inggris, hingga akhirnya Marx meninggal di Inggris pada tahun 1883.

2.2 Aliran – aliran Marxisme
·               MATERIALISME
Marx terkenal dengan konsep materialisme sejarah (historical materialism) dan materialisme dialektika (dialectical materialism). Namun sama seperti konsep materialisme dialektika yang bukan kreasi Marx, konsep materialisme sejarah juga bukan konsep kreasi Marx, melainkan hasil dari formulasi konseptual Plekhanov. Plekhanov adalah seorang teeoritisi dan filosof Marxis Soviet yang banyak melakukan pengkajian mendalam tentang marxisme.
Konsep Marx tentang materialisme sejarah adalah bahwa sejarah manusia sejak jaman primitif dibentuk oleh faktor-faktor kebendaan. Awal sejarah manusia dimulai dengan adanya pemilikan pribadi yang kemudian menimbulkan pertarungan memperebutkan materi atau kekayaan ekonomi. Materi atau bendalah yang menjadi faktor konstitutif proses sosial politik historis kemanusiaan. Marx menyangkal argumen Hegel dan Marx Weber yang melihat faktor non-bendawi, roh (spirit) dan gagasan (idea) berpengaruh dan menentukan sejarah.
Memahami konsep materialisme sejarah Marx tidak bisa dipisahkan dengan dialektika dan materialisme. Dalam merumuskan gagasannya tentang dialektika, Marx memperoleh inspirasi dari gurunya, Hegel. Tidak berlebihan untuk dikatakan bahwa substansi dialektika Marx tidak lain merupakan penjungkirbalikan saja dari dialektika Hegel.
Bagaimana dengan gagasan dialektika Hegel itu?. Hegel berpendapat bahwa dialektika merupakan proses antagonisme tesis versus antitesis yang kemudian menghasilkan sintesis. Dari sintesis ini akan timbul tesis dan antitesis yang baru. Demikian seterusnya proses ini akan berlangsung. Proses dialektis Hegel terjadi dalam dunia gagasan atau jiwa. Hegel percaya dengan adanya ‘jiwa’ -suatu entitas mistis- yang menjadi penyebab berkembangnya sejarah manusia melalui proses dialektika. Proses dialektika ini akan berhenti bila sudah tercapai ide mutlak. Bagi Engels, sahabat Marx, dialektika adalah ilmu pengetahuan mengenai hukum-hukum gerak dan perkembangan alam, masyarakat manusia dan pemikirannya.
Marx tidak mengakui adanya persamaan dialektikannya dengan dialektika Hegel secara keseluruhan. Ini sangat membingungkan, karena sesuai dengan penjelasan diatas mengenai substansial dialektika, sebagai antagonisme tesis versus antitesis, tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Untuk memahami materialisme sejarah, kita perlu memahami faham materialisme Marx. Materialisme adalah faham serba benda. Marx meyakini bahwa tahap-tahap perkembangan sejarah ditentukan atau dipengaruhi oleh keberadaan material. Bentuk dan kekuatan produksi material tidak saja menentukan proses perkembangan dan hubungan-hubungan sosial manusia, serta formasi politik tetapi juga pembagian kelas-kelas sosial. Dalam Powerty of Philosophy, Marx, berpendapat bahwa hubungan-hubungan sosial sangat erat kaitannya dengan kekuatan-kekuatan produksi dan dalam menciptakan kekuatan produksi baru manusia akan mengubah bentuk-bentuk atau cara produksi mereka. Jadi, materi baik dalam bentuk modal kekuatan-kekuatan maupun alat-alat produksi merupakan basis sedangkan kehidupan sosial, politik, agama, seni dan negara -dengan segala dinamika dan perkembangannya- merupakan suprastruktur.
Faham materialisme Marx ini kemudian menjadi menjadi dasar intelektual konsep determinasi ekonomi dalam sejarah dan menjadi dasar klasifikasi sejarah peradaban Eropa ke dalam empat periode, yaitu : komunisme primitif, perbudakan, feodalisme, kapitalisme. Periode sejarah yang terakhir, kapitalisme, merupakan masa transisi ke zaman yang mengarah terbentuknya dictator proletar.
Beberapa premis teoritis yang merupakan inti dari pemikiran materialisme sejarah adalah pertama, sebab-sebab terjadinya perubahan dan proses sejarah harus dilacak dalam bentuk-bentuk dan cara produksi ekonomi masyarakat dan bukan dalam bentuk gagasan atau filsafat. Bukanlah cara berpikir manusia yang menentukan perubahan sosial dan sejarah, melainkan bagaimana hubungan-hubungan produksi materialnya. Menurut Marx, keberadaan sosial seseorang menentukan kesadaran sosialnya. Kedua, setiap masyarakat selalu dicirikan oleh adanya basis dan suprastruktur. Basis menentukan suprastruktur, bukan sebaliknya. Ketiga, perubahan disebabkan oleh adanya antagonisme, kontradiksi kelas sosial atau proses dialektis antara kekuatan-kekuatan dan hubungan-hubungan produksi. Keempat, masyarakat kapitalis melahirkan kondisi-kondisi material yang pada akhirnya menghancurkan masyarakat tersebut. Karena dalam masyarakat kapitalis menurut Marx, selalu berlangsung kontradiksi internal, yaitu pertarungan atau konflik tak pernah henti antara kekuatan-kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat kapitalis itu sendiri. Kelima, kontradiksi antara kekuatan-kekuatan dan hubungan-hubungan produksi termanifestasi dalam bentuk konflik kelas. Konflik kelas ini berlangsung dalam bentuk semua sejarah manusia.
Dalam Manifesto of The Communist Party, Marx mengatakan bahwa sejarah seluruh masyarakat yang ada (sejak dahulu sampai sekarang) tidak lain adalah sejarah perjuangan kelas.
Dalam masyarakat kapitalis, kelas yang selalu berseteru itu adalah kelas borjuis-kapitalis dan kelas proletar. Kelas borjuis-kapitalis dicirikan oleh kekuasaannya yang dominan terhadap negara, cara dan alat produksi dan kapitalis sedangkan kelas proletar dicirikan tidak memiliki apa-apa kecuali tenaga kerja.

·         Sosialisme
Konsep sosialisme Marx berasal dari konsepnya tentang manusia. Menurut konsep tentang manusia ini, sosialisme bukan sebuah masyarakat yang tersusun atas individu-individu yang diatur dan otomatis yang mengabaikan apakah mereka memiliki pendapatan yang cukup atau tidak, dan yang mengabaikan apakah pangan dan sandang mereka tercukupi dengan baik atau tidak. Sosialisme bukanlah sebuah masyarakat di mana individu tersubordinasikan oleh negara, mesin dan birokrasi. Tujuan sosialisme adalah manusia. Sosialisme harus menciptakan sebuah bentuk produksi dan organisasi masyarakat di mana manusia dapat mengatasi alienasi dari produknya, dari kerjanya, dari sesamanya, dari dirinya sendiri dan dari alam; di mana dia dapat kembali menjadi dirinya sendiri dan menguasai dunia.
Dalam konsep sosialisme Marx, individu berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaannya, pendeknya, merupakan pewujudan demokrasi politik dan industrial. Sosialisme, bagi Marx, adalah sebuah masyarakat yang memberi ruang bagi aktualsasi esensi manusia, dengan cara mengatasi alienasinya. Sosialisme tidak kurang dari menciptakan kondisi-kondisi untuk mencapai manusia yang benar-benar bebas, rasional, katif dan independen. Bagi Marx, tujuan sosialisme adalah kebebasan, tetapi kebebasan yang maknanya jauh lebih radikal daripada yang dipahami oleh demokrasi yang hidup pada saat itu, yakni dalam pengertian independen yang didasarkan pada kedirian manusia yang berpijak pada kakinya sendiri, yang menggunakan kekuasaannnsya sendiri dan menghubungkan dirinya dengan dunia secara produktif.[6]

Dalam konsep sosialisme, meliputi bidang – bidang :
·         Bidang politik
Masyarakat dan Negara. Negara menurut Marx sebagai alat belaka dari kelas penguasa (berpunya) untuk menindas kelas yang dikuasai (yang tidak berpunya). Negara dan pemerintahan identik dengan kelas penguasa, artinya dengan kelas berpunya dalam sejarah berturut dikenal kelas pemilik budak, kelas bangsawan (tuan tanah), kelas borjuis. Ini berkaitan dengan dialektika bahwa perkembangan masyarakat feodalisme kemasyarakatan borjuis atau kapitalisme dan se-lanjutnya menuju masyarakat sosialisme yang perubahan itu merupakan kelanjutan yang tidak dapat dielakkan. Untuk menuju masyarakat komunis, tidak dengan berdiam diri, melainkan harus berjuang bukan menanti dialektika sejarah itu.[7]
·         Bidang ekonomi
Adanya kelas-kelas sosial yang membedakan diri satu sama lain berdasarkan kedudukan dan fungsi masing-masing dalam proses produksi. Pemisahan antara para pemilik dan pekerja yaitu masyarakat Borjuis dan masyarakat Proletar. Masyarakat Borjuis adalah mereka yang menguasai negara, cara dan alat-alat produksi serta kapital. Masyarakat Proletar adalah masyarakat kelas buruh, petani, usahawan kecil, mereka yang tidak punya apa-apa selain tenaga kerja. Masyarakat proletar berusaha untuk melawan kelas Borjuis dengan cara menghilangkan kelas. Dan hal ini sering disebut sebagai pemikiran utopis para pengikut Marxis. Pergesekan kelas ini membuat para kaum Proletar tergerak untuk meniadakan kelas-kelas tersebut. Tetapi malah menimbulkan konflik yang berkepanjangan sehingga melibatkan pengikut-pengikutnya untuk selalu mengobarkan permusuhan.
2.3 Tokoh utama aliran Marxisme
1.      Karl henrich marx
Pemikiran Marx tentang ide-ide sosialis, perjuangan masyarakat kelas bawah, terutama disebabkan karena ia lahir di tengah pertumbuhan industri yang berbasis kapitalis. Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan buruh dengan jam kerja yang sangat panjang setiap hari , yang sifatnya paten dan dengan upah yang sangat minim. Upah yang sangat minim yang diperoleh para buruh, bahkan hanya cukup membiayai makan sehari. Marx melihat kelas sosial yang tercipta berdasarkan hubungan kerja yang terbangun antara para pemilik modal dan buruh sangat bertentangan dengan prinsip keadilan.
Mengembalikan kesadaran manusia untuk memaknai hidupnya adalah inti dari pemikiran Marx. Sistem kapitalisme telah membawa alam kesadaran para buruh pada kondisi keterasingan (alienasi). Menurut Marx ada empat aspek utama yang membuat kita teralienasikan dari kerja kita di bawah kapitalisme, yakni:
1.       Alienasi dari produk terlihat dari pola pekerja yang memproduksi sebuah objek namun tidak berkuasa untuk menggunakan atau memiliki obyek tersebut.
2.       Alienasi dari aktivitas produksi
3.       Alienasi dari esensi-spesies
4.       Bekerja dengan jam kerja yang panjang, para buruh sangat susah memperoleh waktu untuk berinteraksi dengan orang lain, bahkan terkadang waktu untuk keluarga pun tereduksi oleh pekerjaan.
                   2. Mao Zedong (1976)
Mao banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan penerapan gagasan-gagasan ini dalam praktek. Konsep falsafi Mao yang terpenting adalah konflik. Menurutnya: “Konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir”. Mao jadi berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat abadi.
Konsep Mao kedua yang penting adalah konsepnya mengenai pengetahuan yang juga ia ambil dari paham Marxisme. Mao berpendapat bahwa pengetahuan merupakan lanjutan dari pengalaman di alam fisik dan bahwa pengalaman itu sama dengan keterlibatan.Mao membedakan dua jenis konflik; konflik antagonis dan konflik non-antagonis.
2.4 Perbedaan pemikiran marx dengan pemikiran lain
Pemikiran hagel yaitu pengetahuan absolut yang membedakan filsafat hegel dengan  filsafat yang lain yaitu cara berpikir dimna pengetahuan absolut dalam bentuk simbolis sedangka filsafat itu dalam bentuk keyataan.
Kemudian di krtik oleh marx pemikiran marx mengandung arti bahwa segala ketidakadilan dan penderitaan itu dalam teori pengetahuan absolut hegel adalah hal yang rumlah dan di maafkan.
Kemudian marx menyatakan filsafat hegel ini belom absolut karena absulutannya hanya lah dalm teori sedangkan realitas sosial- politik masih belum tersentuh filsafat. Kemudian sebelumnya hegel memahami sejarah sebagai gerak ke arah rasionalitas dan kebebasan yang semakin besar.

Berikut yang membedakan pemikiran marx dengan yang lain yaitu:
1.      Pemikiran tentang teori ekonomi
Marx menjelaskan bahwa ekonomi adalah faktor yang paling penting di dalam masyarakat apapun. Marx juga menjelaskan para kapitalis mengeksplointasi para pekerja industri yang terdiri dari infatruktur dan suprastruktur.
2.      Tentang teori materialisme sejarah
Materialisme adalah paham serba benda. Jadi materi baik dalam bentuk modal kekuatan-kekuatan maupun alat produksi merupakan basis yang menentukan kehidupan sosial politik filsafat dan agama, bukanlah cara berpikir manusia yang menentukan perubahan sosial dan sejarah melainkan bagaimana hubungan-hubungan produksi materialnya.
3.      Tiori revolusi
Marx menyakini bahwa kaum proletar memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan refolusi. Sebuah perubahan sistem sosial hanya dapat tercapai melalui kekerasan, yaitu revolusi. Menurut marx sebuah teori filsafat harus menjadi praktis yang mampu mendorong adanya perubahan sosial.





[1] Henry J. schmandit.512.  Filsafat Ilmu Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 512.
[2] Firdaus Syam. Pemikiran Politik Barat. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. hlm. 165.
[3] Henry J. Schmandit. Op.Cit. hlm. 513.
[4] Henry J. Schmandit. Log.Cit. 513.
[5] Harun Hadiwijono. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 120.
[6] F. Budi Hardiman. FilsafatModern dari Machiavelli sampai Nietzsche. 2007. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. hlm: 234
[7] Garvey, James. 2010. 20 Karya Filsafat Terbesar, (diterjemahkan dari James Garvey, The Twenty Greatest Philosophy Books). Yogyakarta: Kanisius. hlm. 173)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH SKRIP RADIO KEREN ANAK MUDA

Nama Radio         :101.3 Dalka FM Program              : Bincang-Bincang Malam ( BBM ) Format                : Bincang-Bincang, request dan titip salam Durasi                : 2 jam Jam                    : 20.00 – 22.00 WIB Segmentasi           : Usia 15 Tahun Keatas Lagu                  : Pop Indonesia dan Mancanegara jingle , promotion break , iklan , iklan , dalka station Opening Assalamualaikum wr wb ../ hai hai hai pendengar setia../ selamat malam../ apa kabarnya nih ? semoga baik-baik aja ya / sehat walafiat dan yang pasti tetap ...

TAFSIR AYAT TENTANG RIBA

 A.      Pendahuluan Al-Qur’an merupakan sumber penggalian dan pengembangan ajaran Islam dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Untuk melakukan penggalian dan pengembangan pemahaman Ayat-ayat Al-Qur’an .. kemampuan tertentu guna mengasilakan pemahaman yang baik mengenai berbagai perilaku kehidupan manusai, termasuk dalam bidang ekonomi.Pengembangan ilmu ekonomi Qur’an pada dasarnya mempunyai peluang yang sama dengan pengembangan ilmu-ilmu lain dalam tradisi keilmuan Islam. sayang, sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu ekonomi Qur’an belum berkembang pesat. padahal kebutuhan terhadap ilmu ini dirasakan sudah mendesak, sehubungan kegagalan ilmu ekonomi modern dalam merealisasikan pembangunan dan kemaslahatan masyarakat. Sebagai metodologi atau rumusan dalam makalah ini, penulis ingin sedikit menyampaikan agar dalam penulisannya lebih baik dari sebelumnya untuk lebih memahami dan lebih fokus pada pembahasannya, maka ada beberapa hal yang dipaparkan ...

MAKALAH MARKETING MIX PRODUCT AND PRICE

Makalah manajemen pemasaran MARKETING MIX PRODUCT DAN PRICE DISUSUN OLEH KELOMPOK II NAMA / NIM                                 : FITRI YANI / 172015029                                                           FATIMAH WATI / 172015034                                                           FIKRI NIDAH RIA JULITA / 172015019       EPY YUSLIZAR/ 172015031       ...